Empat belas miliar tahun lamanya, planet ini telah bertahan. Dua ratus ribu tahun yang lalu, baru manusia mulai berjalan dan sejarah mencatat bahwa 77 tahun yang lalu Indonesia dikenal oleh seluruh dunia. Kita mungkin tidak menyadarinya, tetapi ada banyak pelajaran yang bisa kita pelajari dari periode ini, dari detail kecil seperti mengapa beberapa orang makan dengan sendok dan yang lain dengan tangan mereka hingga alasan mengapa negara kita Indonesia dijajah oleh orang asing selama ratusan tahun semuanya didokumentasikan. Dokumentasi ini menjadi pengetahuan yang digunakan untuk menyelidiki masa lalu.
Sekarang, kita akan membahas pengetahuan itu, yang akan memungkinkan kita untuk menceritakan semua kemakmuran dan keberhasilan umat manusia, serta semua konflik yang kemudian mengakibatkan perang yang menandai konflik besar berskala internasional. Karena, seperti yang dikatakan oleh para pendiri negara kita, jangan pernah melupakan Sejarah.
Ketika mendengar kata sejarah, kita sudah merasa mengantuk. Ini karena kita membutuhkan perspektif yang berbeda. Padahal, sederhananya, Sejarah bisa kita ibaratkan sebagai kamera di ponsel kita. Ya, kamera itu bermanfaat bagi kita dalam membantu menyimpan kenangan. Ada juga banyak fitur ponsel yang mirip dengan Sejarah. Kita bisa menyimpulkan usia sesuatu dari penampilannya. Selain itu, kita bisa mengetahui kapan dan di mana foto itu diambil. Setelah selesai, kita bisa menyimpan foto tersebut dalam koleksi pribadi kita seperti koleksi sejarah yang disimpan di museum. Itulah inti dari Sejarah secara singkat.
Alasan utama mengapa kita mungkin tidak menghargai pelajaran sejarah di sekolah adalah karena kita perlu merasakan manfaat dari belajar sejarah. Namun, jika kita dapat memahaminya, ide-ide cemerlang akan dihasilkan. Kita harus mempelajari Sejarah dalam mata pelajaran yang menarik minat kita. Misalnya, jika ingin menjadi berpengetahuan tentang bidang maritim dan perkapalan, mempelajari Sejarah Yunani Archimedes dan Ptolemy dapat menghasilkan banyak ide inovatif yang datang dari arah yang tidak terduga. Jika ingin menjadi seorang pilot, pelajari Sejarah penerbangan dan individu-individu terkemuka di bidangnya. Ini akan meningkatkan pengetahuan secara signifikan.
Hilman Farid, Ph.D. : Kurang lebih seperti ini kalau mau disamakan. Jadi, kalau kita mempelajari sejarah, kita mengetahui masa lalu agar lebih mengetahui tempat kita di masa sekarang. dan kalau kita mengetahui keadaan kita sekarang lebih baik, tentu akan lebih mudah untuk menatap masa depan. Jadi, hubungannya seperti itu.
Sebagai disiplin ilmu, Sejarah tidak dianggap cukup penting untuk menjadi mata pelajaran resmi; akibatnya, Sejarah tidak dimasukkan dalam teologi atau filsafat. Baru pada abad ke-18 di Universitas Göttingen di Jerman, Sejarah dianggap sebagai disiplin ilmu. Ini berkat upaya profesor Johann Christoph Gatterer. Dia adalah orang pertama yang mengusulkan gagasan untuk mengumpulkan semua peristiwa sejarah ke dalam satu kesatuan, gagasan ini tidak populer sampai seabad kemudian, dan profesi sejarawan menjadi terkenal di Eropa dan Amerika. Ini semua berkat pria ini, yang memberikan banyak kuliah dan menginspirasi ratusan akademisi untuk menjadi sejarawan.
Mungkin kita hanya tahu bahwa sejarah terbagi menjadi sejarah kemerdekaan, sejarah Hindu-Buddha, sejarah kolonial, atau sejarah peradaban dunia. Padahal, tidak sama sekali. Itu hanya beberapa saja. Ada sejarah maritim, sejarah kedokteran, sejarah ketentaraan, sejarah pakaian, dan tentunya semua bidang ada sejarahnya.
Kalau kalian ingin lebih tahu tentang sejarah kalian dapat menonton semua episode channel YouTube "Kok Bisa?". Di sana kalian akan tahu sejarah dari banyak bidang pelajaran. Kalian akan tahu sejarah filsafat yang melahirkan ilmu, sejarah matematika sampai jadi kode alam semesta, hingga sejarah fisika, kimia, biologi, kesehatan, psikologi, sosiologi, ekonomi, poilitik, dan geografi.
Dalam lima puluh tahun terakhir saja, sains dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kita telah menembus awan dan mendarat di bulan. Kita telah menemukan teori-teori baru dan cara-cara untuk mengurangi kemiskinan di seluruh dunia, dan sejarah telah menjadi senjata utama kita untuk sampai ke akar dari semua inovasi ini. Melalui koleksi sejarah yang membuat kita sadar akan peristiwa yang telah terjadi di masa lalu, kita bisa belajar banyak dari mereka dan tidak berhenti pada pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai moral dan inspirasi. Masa lalu adalah harta karun buat mereka yang berpikiran terbuka.
Hilmar Farid, Ph.D. : Sekarang ini, batasan-batasan ilmu pengetahuan seperti itu sudah tidak relevan lagi. Jadi misalnya, kalau dulu sejarah itu hanya mempelajari sejarah. Sekarang sudah tidak, banyak ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan sejarah. Seperti sosiologi, geografi, dan sejenisnya. Jadi orang belajar sejarah di berbagai bidang. Ilmu-ilmu pendukung juga sekarang lebih banyak lagi. Misalnya, ilmu kimia juga berguna bagi sejarah untuk mengetahui, misalnya dengan pengukuran karbon, usia peninggalan tertentu.
Mari kita lihat berita. Masyarakat kita terlalu terfokus pada hal-hal yang terjadi dalam satu jam terakhir. Padahal sebagian besar hal yang perlu kita perhatikan dan lestarikan yang mengilhami dan dapat membawa makna bagi kehidupan kita jauh lebih tua dari itu.
Sejarah memperkenalkan kita pada banyak pengetahuan dan nilai-nilai moral yang kita butuhkan, tetapi mungkin tidak dapat kita temukan di dunia saat ini. Kita kaya akan sejarah berkat cerita dan catatan nenek moyang kita. Semua peradaban menghasilkan catatan yang berbeda dengan menggunakan huruf yang berbeda. Untungnya, kita telah berhasil mengetahui bagaimana cara mengkomunikasikan warisan-warisan ini ke kita, dan pengetahuan dapat terus berkembang dari informasi yang disampaikan antar generasi.
Berkat transmisi pengetahuan inilah kita bisa menyelam ke laut terdalam hingga terbang melintasi ruang angkasa. Menyebarkan semua pengetahuan yang kita miliki dan terus berharap untuk masa depan dan semua itu tidak akan terjadi tanpa bahasa.
Source: Kok Bisa? (YT Channel)