Foto oleh Irina Iriser dari Pexels
Para peneliti telah menemukan genom tertua, atau informasi genetik, dari sebuah tanaman, dari sebuah biji semangka.
Seperti yang dilaporkan oleh Live Science, biji semangka berusia 6.000 tahun ini ditemukan dalam sebuah penggalian arkeologi di sebuah situs gua di Sahara, Libya, pada tahun 1900-an.
Mereka kemudian mengurutkan genom semangka purba yang mewakili puluhan spesies semangka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semangka berdaging pahit ini dibudidayakan atau dikumpulkan secara sengaja oleh para penggembala.
Penemuan tanda gigi pada biji semangka sekarang dapat dipahami berdasarkan informasi ini.
Mengenai bijinya, para peneliti tidak mengerti mengapa ada orang yang ingin memakannya, mengingat betapa pahitnya buah itu sendiri.
Biji dari buah yang berair ini ditemukan dikunyah oleh para penggembala Zaman Batu di Sahara.
Bijinya adalah bagian dari semangka liar berdaging pahit yang merupakan salah satu tanaman budidaya tertua di Afrika.
Dorlan Fuller, seorang arkeolog dan ahli botani di University College London, mengatakan bahwa biji semangka liar purba mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat.
"Bijinya mengandung lemak yang dapat dimakan, dan dapat disimpan dan dibawa kemana-mana," kata Fuller.